Informasibelajar.com kali ini akan membahas tentang sistem koordinasi yang terdiri dari sistem saraf, alat – alat indra dan sistem hormon. Simak penjelasan di bawah ini.
Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi ini mengatur keharmonisan semua sistem organ tubuh. Tugasnya untuk menerima rangsang, meneruskan ke alat koordinasi, kemudian menentukan tanggapan. Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf, alat indra dan sistem hormon atau endokrin. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Sistem Saraf
Sistem saraf untuk mengatur bekerjanya alat- alat tubuh yang lain sesuai dengan fungsinya secara teratur. Cara kerja saraf dimulai dari rangsang diterima oleh sel saraf dan dikirim ke pusat saraf.
Kemudian, dari saraf pusat rangsang akan dikirimkan ke sel saraf yang lain yang akan menanggapi rangsang tersebut. Dengan demikian, sistem saraf berfungsi untuk mengenali rangsang dari luar dan dari dalam tubuh. Kemampuan mengenali rangsang dibantu alat indra.
Sel saraf. Sel saraf berfungsi membawa rangsang dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain. Bagian – bagian sel saraf tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson atau neurit. Di mana masing – masing bagian memiliki fungsi khusus.
Badan sel saraf berfungsi untuk tempat inti sel, dan mengandung sitoplasma. Dendrit berfungsi menyalurkan rangsang atau stimulus ke badan sel. Serabut akson berfungsi menghantarkan rangsang dari badan sel ke sel saraf yang lain.
Sel saraf dikelompokkan berdasarkan fungsinya, terdiri dari sel saraf sensoris, sel saraf motoris, dan sel saraf penghubung atau konektor. Sel saraf dikelompokkan berdasarkan struktur terdiri dari sel saraf unipolar, bipolar, dan multipolar.
Lebih lanjut, saraf pada tubuh manusia, ada yang berada di sumbu tubuh dan di tepi tubuh. Saraf di sumbu tubuh membentuk sistem saraf pusat. Saraf di tepi tubuh membentuk sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang atau medulla spinata. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf ini menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua yaitu saraf dan ganglia.
Sistem Hormon
Hormon berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan kerja alat tubuh dan berpengaruh terhadap alat reproduksi, pertukaran zat, dan tingkah laku. Di dalam tubuh manusia, terdapat beberapa kelenjar endokrin, yaitu sebagai berikut.
• Kelenjar hipofisis berfungsi mengatur pertumbuhan.
• Kelenjar tiroid atau gondok berfungsi mengatur metabolisme dalam tubuh dan mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental.
• Kelenjar paratiroid berfungsi mengatur kadar kalsium dalam tubuh.
• Kelenjar pankreas berfungsi mengatur kadar gula dalam darah.
• Kelenjar lambung dan usus berfungsi memacu sekresi getah lambung dan merangsang sekresi bikarbonat.
• Kelenjar gonad terdiri dari hormon testosteron, estrogen dan progresteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi perkembangan sifat kelamin sekunder pada laki – laki. Hormon estrogen berfungsi pematangan sel telur serta pengaturan sifat kelamin sekunder pada wanita. Hormon progresteron berfungsi mempengaruhi kontraksi otot rahim, produksi ASI.
Sistem Indra
Terdapat lima macam indran di tubuh manusia, yaitu lidah, hidung, mata, telinga, dan kulit. Lidah berfungsi alat pengecap. Hidung berfungsi untuk alat indra pembau sebab memiliki reseptor pembau atau kemoreseptor di bagian langit – langit rongga hidung, bernama sel olfaktori.
Mata berfungsi sebagai indra penglihatan. Mata terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar yaitu alis, kelopak mata, bulu mata, dan kelenjar air mata. Bagian dalam terdiri dari bola mata.
Mekanisme melihat yaitu cahaya dipantulkan oleh benda, ditangkap oleh kornea. Lalu dari kornea, melewati pupil, menuju lensa, retina, saraf, dan berakhir di serabut otak.
Kerusakan dan gangguan pada penglihatan, antara lain rabun jauh atau miopi, astigmatisme, buta warna, rabun senja, glukoma, dan rabun dekat atau hipermetropi.
Telinga berfungsi sebagai mendengar dan sebagai organ keseimbangan statis. Kulit berfungsi sebagai alat peraba karena memiliki ujung – ujung saraf sebagai mekanoreseptor. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan jaringan ikat di bawah kulit.
Sumber:
Surdijani, D dan Sumala. Be Smart Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Grafindo.
Arisworo, D dan Yusa. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Grafindo.
Tim Guru Indonesia. 2015. Super Lengkap Pelajaran 6 in 1 SMA/MA IPA Kelas 10, 11, dan 12. Jakarta: Bintang Wahyu.