Informasibelajar.com kali ini memaparkan tentang ciri, macam, dan klasifikasi Kingdom animalia. Simak pemaparan, di bawah ini.
Ciri - ciri dari Animalia
• Reproduksi secara seksual dan aseksual.• Bersifat eukariotik dan heterotrof
• Dapat bergerak bebas
• Memiliki jaringan yang khas dan unik dan bertanggung jawab penghasil rangsang dan pergerakan, yaitu saraf dan otot
• Tidak memiliki klorofil
• Tidak bisa membuat makanan sendiri karena berasal dari tumbuhan atau hewan yang lain.
• Multiseluler
• Tidak memiliki dinding sel
• Sel- selnya terdeferensiasi membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.
• Contoh: orang utan, harimau, serangga, burung, bintang laut, siput, cacing, ikan, ular, dan anjing
Macam- Macam Kingdom Animalia
Porifera. Porifera berasal dari kata poros (lubang kecil) dan ferre (membawa). Porifera merupakan hewan yang memiliki lubang – lubang kecil pada tubuhnya.
Ciri – ciri, sebagai berikut.
• Morfologi tubuh umumnya menyerupai tumbuhan• Tubuh bersel banyak dan memiliki sifat radial simetris
• Tubuh berlubang atau berpori
• Ekskresi dan respirasi dilakukan dengan difusi oleh seluruh permukaan tubuh.
• Hidup di air, melekatkan diri pada dasar
• Reproduksi secara vegetatif dengan budding atau pertunasan dan gemmule dan reproduksi secara generatif dengan konjugasi.
Klasifikasi porifera, yaitu Calcarea, Hexactinallidae, dan Demospongiae. Peranan porifera yaitu Sppons atau demonospongiae untuk mandi dan sebagai pembersih kaca.
Coelenterata. Coelenterata berasal dari coelos (rongga) dan enteron (usus). Coelenterata merupakan hewan berongga. Ciri – ciri sebagai berikut.
• Tidak mempunyai anus, hanya memiliki mulut dilengkapi dengan tentakel di sekelilingnya.• Tubuh berbentuk radial simetris atau silindris, globular, atau spherikal.
• Dinding tubuh diploblastik terdiri dari ektoderm dan edoderm yang memiliki sel jelatang atau penyengat.
• Belum memiliki alat pernapasan, alat sirkulasi, maupun alat ekskresi yang khusus.
• Sistem pencernaan tidak lengkap, hanya berupa rongga gastrovaskuler.
Klasifikasi coelenterata yaitu Kelas Hydrozoa, Kelas Scyphozoa, dan Kelas Anthozoa. Peran coelenterata sebagai berikut.
• Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang untuk melindungi pantai dari abrasi serta merupakan tempat persembunyian dan perkembangbiakan ikan.
• Hewan ubur- ubur untuk bahan tepung ubur- ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik. Di jepang, ubur – ubur dimanfaatkan untuk bahan makanan.
Platyhelminthes. Plathyhelminthes berasal dari kata platys (pipih) dan helminthes (cacing). Ciri – ciri sebagai berikut.
• Belum memiliki sistem peredaran darah dan sistem pernapasan.
• Sistem pencernaan tidak sempurna dan tidak memiliki anus.
• Sistem saraf berupa tangga tali
• Sistem ekskresi nephridia
• Tubuh berbentuk pipih, epidermis bersilia, troploblastik, acoelomata, dan simetris bilateral.
• Memiliki otot, rongga pencernaan, berupa gastrovaskular yang tidak memiliki anus.
• Reproduksi secara vegetatif dengan fragmentasi dan reproduksi secara generatif dengan fertilisasi silang, umumnya bersifat hermaprodit.
Klasifikasi platyhelminthes yaitu Kelas turbellaria, Kelas cestoda dan Kelas Trematoda. Peranan Platyhelminthes sebagai berikut. Umumnya platyhelminthes merugikan, sebab bersifat parasit pada manusia maupun hewan, kecuali planaria sp. Planaria dapat dimanfaatkan sebagai makanan untuk ikan.
Nemathelminthes. Nemathelminthes berasal dari kata nemathos (benang) dan helminthes (cacing). Ciri – ciri sebagai berikut.
• Tubuh silindris dan bersegmen, dilapisi oleh kutikula.• Tubuh dilapisi oleh kutikula, tidak memiliki segmen, pseudoselomata, dan triploblastik.
• Sistem respirasi melalui permukaan tubuh secara difusi
• Saluran pencernaan sempurna, dari mulut sampai dengan anus.
• Saluran peredaran darah tidak ada, namun memiliki cairan yang berfungsi menyerupai darah.
• Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dibandingkan dengan cacing jantan, dan tidak berkembang biak secara aseksual.
• Cacing jantan memiliki ujung yang berkait.
Klasifikasi nemathelminthes yaitu Kelas nematoda dan Kelas nematophora. Peranan nemathelminthes sebagai berikut. Sebagian besar memiliki sifat parasit baik pada manusia dan hewan. Namun ada cacing yang berperan penting dalam memelihara keseimbangan alam melalui jaring – jaring makanan, seperti ascaris lumbricoides dan ascaris suillae.
Annelida. Annelida berasal dari kata annulis (gelang kecil atau cincin) dan oidos (bentuk). Annelida merupakan cacing yang tubuhnya beruas – ruas menyerupai cincin atau gelang. Ciri –ciri yang sebagai berikut.
• Setiap segmen dilengkapi dengan satu sampai empat pasang setae.• Tubuh simetris bilateral, tertutup oleh kutikula yang licin, panjang dan beruas – ruas.
• Memiliki tentakel, rongga tubuh atau coelom dan umumnya terbagi oleh septa.
• Alat gerak berupa rambut – rambut kaku atau setae di setiap ruas.
• Sistem kardiovaskuler tertutup
• Bersifat hermafrodit
• Organ ekskresi terdiri dari sepasang nephridia pada tiap segmen
• Respirasi dengan kulit atau branchia
• Sistem peredaran darah tertutup
• Pencernaan makanan lengkap, dari mulut sampai anus
• Sistem saraf terdiri dari ganglion cerebrale dan berkas saraf ventralis
• Memiliki ganglion saraf lateral.
• Memiliki ganlion cerebralis satu pasang pada dorsal.
Klasifikasi annelida yaitu Kelas polychaeta, Kelas oligochaeta, dan Kelas hirudinae. Peranan annelida sebagai berikut. Sebagian besar hewan in tidak berbahaya bahkan hirudo medicinalis atau lintah sebagai alternatif pencucian darah.
Mollusca. Ciri – ciri sebagai berikut.
• Memiliki cangkok dari zat kapur dan mantel
• Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang memiliki sifat khusus
• Tubuh simetri bilateral dan tidak memiliki segmen, kecuali pada monoplacophora
• Bertubuh lunak, multiseluler, dan triploblastik selomata.
• Coelom mereduksi, dinding tubuh tebal dan berotot
• Lubang anus dan ekskretori umumnya membuka ke dalam rongga mantel.
• Memiliki kaki berotot pada umumnya digunakan untuk bergerak
• Mollusca memiliki sistem pencernaan yang berkembang sempurna, di mana saluran pencernaan dari mulut sampai anus, pada rongga mulut ditemukan lidah bergerak dinamakan juga dengan radula atau lidah parut.
• Tidak memiliki rangka dalam, namun memiliki kelenjar mantel untuk membentuk cangkok dari bahan CaCO3 atau kapur dan lender. Cangkok memiliki fungsi untuk melindungi tubuh.
• Ovum memiliki ukuran yang kecil dan mengandung sedikit kuning telur
• Memiliki saluran peredaran darah dan jantung terdiri dari aurikel dan ventrikel.
• Sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada cephalopoda di mana sistem peredaran darah tertutup.
• Sistem saraf berupa tiga pasang simpul saraf atau ganglion, yaitu ganglion serebral, ganglion visceral, dan ganglion pedal dan ketiganya saling berhubungan dengan serabut – serabut saraf.
• Organ ekskresi berupa ginjal yang memiliki jumlah sepasang atau terkadang hanya berjumlah satu buah, ginjal berhubungan dengan rongga perikandrium
• Pernapasan dilakukan oleh pulponum, epidermins, insang atau mantel.
• Habitat kosmopolit, artinya dapat hidup di air laut, tawar, darat dari daerah kutub sampai tropis.
• Alat reproduksi terpisah atau dioceus, namun ada yang hermaprodit seperti pada bekicot
Klasifikasi mollusca yaitu Kelas polyplacophora atau amphineura, Kelas gastropoda, Kelas bivalvia, Kelas chepalopoda, dan Kelas scaphoda. Peranan mollusca yaitu bahan makanan (contoh: cumi – cumi dan gurita), barang perhiasan atau mutiara, dan hama bagi tanaman (seperti keong mas dan bekicot).
Arthropoda. Arthropoda berasal dari arthron (ruas atau sendi) dan podos (kaki). Arthropoda yaitu hewan yang kakinya beruas- ruas atau berbuku – buku. Ciri – ciri sebagai berikut:
• Tubuh terdiri dari kepala, dada, abdomen yang dapat dibedakan
• Sistem saraf berupa sistem tangga tali
• Alat pencernaan berkembang sempurna dari mulut sampai anus di posterior
• Alat ekskresi berupa kelenjar hijau pada crustacea, sel malpighi pada myriapoda, arachnoidea, dan insecta
• Alat pernapasan berupa insang pada crustacea, trakea pada insecta dan myriapoda, paru – paru buku pada arachnida
• Sistem peredaran darah terbuka, terdiri dari jantung, pembuluh dan aorta, sistem respirasi dengan insang, permukaan tubuh, trakhea dan paru – paru buku.
• memiliki rangka luar dari zat tanduk atau kitin, pada waktu tertentu kulit berganti atau mengalami ekdisis
• Bereproduksi secara generatif, kelamin terpisah, dan pembuahan secara internal
Klasifikasi Arthropoda yaitu Kelas crustacea, Kelas chilopoda, Kelas diplopoda, Kelas arachnoida, dan Kelas insecta. Peranan Arthropoda yaitu
• Lebah madu atau apis mellifera menghasilkan madu
• Ulat sutra membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra
• Crustacea sebagai bahan makanan
• Insecta juga dapat merugikan yaitu parasit pada manusia dan ternak, menjadi hama tanaman, dan hewan dari filum ini banyak yang beracun.
Echinodermata. Echinodermata berasal dari kata echinos (duri) dan derma (kulit). Echinodermata yaitu hewan berkulit duri. Ciri – ciri sebagai berikut.
• Berkembang biak secara kawin, alat kelami terpisah dengan fertilisasi eksternal.
• Tubuh simetri bilateral pada saat larva dan simetri radial pada saat telah dewasa, berbentuk bulat dan dilengkapi dengan lengan- lengan panjang.
• Trobloblastik selomata.
• Tidak bersegmen, seluruh tubuh tertutup rangka kapur dan berduri serya pentamer.
• Alat gerak yaitu kaki ambulakral
• Hermafrodit pada kelas holothuroidea berkelamin terpisah atau berumah dua
• Alat pencernaan berkembang sempurna dari mulut sampai anus, kecuali kelas ophiuroidea yang tidak memiliki anus
• Ekskresi menggunakan sel – sel amoebid
• Selom dibatasi oleh peritoneum yang bersilia, selom bersatu dengan kaki ambulakral.
• Sistem saraf berpusat di cincin saraf, dihubungkan dengan tali –tali saraf radial.
• Alat pernapasan yaitu dermal branchiata, kaki tabung atau tentakel , kaki insang
Klasifikasi echinodermata yaitu Kelas ophiuroidea, Kelas echinoidea, Kelas holothuroidea, Kelas asteroidea, dan Kelas crinoide. Peranan echinodermata yaitu permbersih lautan, bahan makanan, dan barang hiasan. Echinodermata yang merugikan karena memakan tiram atau kerang mutiara dan hewan karang sehingga banyak yang mati
Chordata. Ciri – ciri dari sebagai berikut
• Tubuh simetri bilateral
• Memiliki tiga lapisan embrional atau triploblastik
• Memiliki organ yang kompleks
• Memiliki coelum yang berkembang biak
• Pusat saraf berupa pembuluh yang ada di sebelah punggung atau dorsal notokorda
• Euselomata
• Penyokong tubuh berupa kerangka dalam atau endoskeleton
• Ada pembagian tubuh anterior dan posterior
• Memiliki segmen tubuh, namun hanya sedikit
• Sistem reproduksi secara seksual
• Sistem pencernaannya sempurna
• Sistem pernapasan berupa insang untuk chordata air dan paru – paru untuk chordata darat
• Sistem peredaran darah tertutup
• Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
• Sistem ekskresi yaitu ginjal, sebagian besar dilengkapi kantong urine
Klasifikasi chordata yaitu Subfilum hemichordata, Subfilum urochordata, Subfilum cephalochordata, dan Subfilum vertebrata.
Subfilum vertebrata terbagi menjadi dua super classis yaitu pisces dan tetrapoda. Super classic pisces. Dikenal dengan nama ikan. Memiliki sisik pada tubuh dan memiliki sepasang rahang kecuali pada classis agnatha. Di sepanjang sisi tubuh memiliki gurat sisi yang berperan untuk indra anus.
Pisces dikelompokkan ke dalam empat classis yaitu Classis agnatha, Classis placodermi, Classis chondrichtyes dan Classis osteichthyes.
Super classis tetrapoda. Memiliki empat kaki. Tetrapoda dikelompokkan menjadi empat classis, yaitu Classis amphibia, Classis reptilia, Classis aves, dan Classis mamalia. Peranan chordata, antara lain, makanan (daging ayam, kambing, sapi, dan ikan), peliharaan (ikan, kucing, burung, dan anjing), dan bahan kulit (kulit sapi, kambing, ular, dan buaya), transportasi (kuda, keledai, unta, gajah, dan kerbau).
Sudah pahamkan tentang ciri, macam, dan klasifikasi Kingdom animalia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian. Selamat belajar.
Referensi:
https://www.portal-ilmu.com/2020/01/ciri-dan-klasifikasi-kingdom-animalia_13.html
Novel, S. S. 2012. Superlengkap Biologi SMA. Jakarta: GagasMedia.
Handayani, N. 2009. Buku Kantong Biologi SMA. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Asterisma, G. Tanpa Tahun. “Pop-Up” Rumus Biologi SMA. Jakarta: Kompas Ilmu.
Zakrinal & S., Sinta Purnama. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo.
Kusnadi, Muhsinin, S. dan Sanjaya, Y. New Pocket Book Biologi SMA Kelas X, XI, & XII. Jakarta: Cmedia
Susilowarno, R.G., Hartono, R.S., Mulyadi, Enik M., Murtiningsih, dan Umiyati. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo