Sahabat informasibelajar.com, sebelumnya kan kita sudah beri penjelasan tentang sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut, sampai usus. Kali ini, kita akan belajar lebih jauh
tentang pencernaan manusia, yaitu gangguan yang terjadi pada sistem pencernaannya.
Tentu saja, tidak akan
lengkap rasanya kalau kita tidak tahu juga tentang gangguan sistem pencernaan
manusia. Perhatikan baik- baik ya penjelasan di bawah ini.
Gangguan yang terjadi
pada sistem pencernaan manusia itu sangat banyak. Hal tersebut disebabkan
menyangkut dengan berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan kita. Penyebab
gangguan bermacam-macam, dapat terjadi karena luka yang ada di dalam yang
terinfeksi oleh virus atau bakteri, kemudian sampai pada kelainan kerja
fisiologis tubuh.
Karies pada Gigi atau
Dental Caries. Biasanya ini dikenal dengan gigi berlubang. Lubang ini terbentuk
karena lapisan email gigi yang terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Sisa- sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi, dapat menyebabkan
munculnya bakteri.
Sisa-sisa makanan
tersebut merupakan media bagi pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa
makanan tersebut dan kemudian menghasilkan asam. Asam inilah yang nantinya
mengikis lapisan email gigi.
Apabila lubang telah
mencapai bagian rongga pulpa, di mana pada bagian tersebut terdapat tempat
jaringan saraf dan pembuluh darah, maka gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Oleh
karena itu, kita perlu menggosok gigi setelah makan.
Ulkus atau tukak
lambung atau mag. Mag merupakan suatu peradangan yang terjadi pada dinding
lambung. Kondisi tersebut disebabkan asam atau HCI yang dihasilkan lambung
terlalu banyak sehingga dapat mengikis dinding lambung.
Selain itu, terdapat
penelitian yang menyatakan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri. Untuk mencegah
terjadinya mag, maka perlu makan yang teratur.
Diare. Diare merupakan
suatu gangguan yang terjadi karena infeksi pada kolon. Munculnya infeksi ini
karena bakteri tertentu yang melimpah jumlahnya. Contoh bakterinya antara lain
E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp. Bakteri dapat mengganggu proses
penyerapan air sehingga menyebabkan fases menjadi cair.
Sembelit atau
konstipasi. Berbeda dengan diare, sembelit ini terjadi karena air yang terlalu
banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat dapat
menyebabkan sembelit. Semakin lama feses di dalam usus besar, maka semakin
banyak air yang terserap.
Kelebihan air ini menyebabkan
feses menjadi keras dan sukar dikeluarkan. Untuk mengurangi gangguan tersebut,
maka perlu mengkonsumsi buah dan sayuran. Hal tersebut disebabkan serat tidak
dicerna oleh tubuh dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan makanan yang
lain.
Radang usus buntu atau
appendicitis. Gangguan ini disebabkan oleh bakteri. Kondisi tersebut dapat
terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zat
asing lainnya. Appendictis dapat menyebabkan usus buntu menjadi bengkak,
membusuk, dan pecah.
Daftar Pustaka
P., Fictor F. dan
Ariebowo, M. 2009. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas IX Sekolah Menengah
Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Visindo.