Sahabat informasibelajar.com, mari kita belajar tentang Biologi. Kali ini kita akan membahas tentang protista yang menyerupai hewan. Simak baik – baik penjelasan di bawah ini.
Jenis protista yang menyerupai hewan itu ada sekitar 65 ribu atau dikenal dengan istilah Protozoa yang telah dikenal dan dinamai. Dari bahasa Yunani, Proto artinya pertama, zoa artinya hewan.
Dinamakan protista yang menyerupai hewan sebab uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks. Adapun ciri – ciri tubuhnya, yaitu:
1. Ukuran dan bentuk tubuh: protozoa berukuran mikroskopis, sekitar 10-200 mikron, bentuk sel bervariasi (tetap dan berubah – ubah), sebagian besar memiliki alat gerak berupa pseudopodia (kaki semu), silia (kaki getar), atau flagelum (bulu cambuk), dan beberapa ada yang memiliki cangkang.
2. Struktur dan fungsi tubuh. Sel protozoa terdiri dari membran sel (pengatur pertukaran makanan dan gas), vakuola makanan (mencerna makanan), vakuola kontraktil atau berdenyut (mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui membran sel dan mengatur kadar air dalam sel), dan isti sel (mengatur aktivitas sel).
Cara Hidup. Protozoa hidup dengan cara heterotrof dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
Habibat. Protozoa hidup secara soliter atauberkoloni pada habitat yang beragam. Sebagian besar hidup bebas di laut atau di air tawar. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah dan beberapa lagi hidup di dalam tubuh hewan atau manusia dengan cara bersimbiosis.
Reproduksi. Protozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Sebagian ada juga yang melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif.
Reproduksi seksual dnegan penyatuan inti vegetatif dinamakan dengan konjungsi. Di dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang dinamakan dengan kista.
Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Apabila kondisi lingkungan membaik, maka dinding kista akan pecah dan protozoa keluar untuk memulai hidupnya kembali.
Baca juga: Pembagian Jenis Bunga, Bagian Bagian Bunga dan Fungsinya
Baca juga: Pembagian Jenis Bunga, Bagian Bagian Bunga dan Fungsinya
Klasifikasi. Jenis protozoa yang beragam, dibedakan ke dalam empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu:
1. Rhizopoda atau Sarcodina. Berasal dari bahasa Yunani, rhizo artinya akar, podos artinya kaki, dan sarco artinya daging. Yang bergerak dengan penjuluran sitoplasma yang membentuk pseudopodia atau kaki semu. Pseudopodia ini berfungsi unuk alat gerak dan memangsa makanan.
Sitoplasmanya terdiri dari e ktoplasma (plasma sel bagian luar yang berbatasan dengan membran plasma) dan edoplasma (plasma sel pada bagian dalam sel). Aliran ektoplasma dan endoplasma ini berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia.
Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga uniseluler, bakteri, atau protozoa lain. Rhizopoda yang hidup di tanah lembab, misalkan Amoeba proteus. Yang hidup di air tawar, misalkan Difflugia. Yang hidup di laut, misalkan Globigerina.
2. Ciliata atau Ciliphora atau Infusoria. Dari bahasa Latin, cilia artinya rambut kecil, phora dari bahasa Yunani, artinya gerakan, dan infus dari bahasa Latin artinya menuang. Bergerak dengan menggunakan silia atau rambut getar.
Silia digunakan untuk bergerak dan alat bantu makanan. Ciri khusus yang dimiliki sel ciliata yaitu memiliki dua inti, makronukleus (memiliki fungsi vegetatif, yaitu untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan) dan mikronukleus (memiliki fungsi reproduktif yaitu pada konjungsi). Ciliata juga memiliki trikokis untuk pertahanan dair musuh.
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner membujur atau transversal) dan seksual (dengan konjugasi).
3. Flagellata atau Mastigophora. Dari bahasa Latin, flagell artinya cambuk, sedangkan mastig dari bahasa Yunani, artinya cambuk dan phora artinya gerakan. Bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagelum.
Ada dua flagelum, yaitu di bagain belakang sel atau posterior, sehingga saat bergerak seperti mendorong sel dan di depan sel atau anterior, sehingga saat bergerak seperti menarik sel. Berkembangbiak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur.
4. Sporozoa atau apicomplexa. Dari bahasa Yunani, Spore artinya biji dan zoa artinya hewan. Merupakan kelompok protista uniseluler dimana pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Tidak memiliki alat gerak dan hidup parasit pada hewan dan manusia.
Melakukan reproduksi secara aseksual (pembelahan biner) dan seksual (pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina).
Demikian penjelasan tentang Protista yang Menyerupai Hewan. Semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami salah satu materi dalam mata pelajaran biologi.
referensi:
Aryulina, D., dkk. 2004. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta:Esis.