Sahabat informasibelajar.com, sebelumnya kita telah mempelajari tentang salah satu kisah dadi pahlawan Indonesia yang bernama Katamso Darmokusumo. Beliau seorang pimpinan Komandan Resort Militer 072 Yogyakarta.
Katamso meninggal pada tanggal 19 Oktober 1965, setelah sebelumnya diculik kemudian dibunuh. Untuk mengenang jasanya beliau dinobatkan sebagai pehlawan revolusi Brigadir Jenderal (Anumerta) Katamso Darmokusumo.
Di pembahasan kali ini, informasibelajar.com akan memberikan salah satu biografi pahlawan Indonesia Laksamana Muda TNI Yosaphat Sudarso atau Yos Sudarso. Beliau lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 24 November 1925.
Beliau seorang pejuang yang berani dan pantang menyerah dan tauladan bagi semua orang. Yos Sudarso pernah menempuh pendidikan di Sekolah Guru atau Kweekschool di Muntilan. Namun, pendidikan tersebut tidak berhasil ditamatkan, setelah peralihan kekuasaan dari pendudukan Belanda ke Jepang.
Kemudian, beliau melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Pelayaran Semarang, ketika masa pendudukan Jepang. Pendidikan yang ditempuh beliau tidak berhenti disitu saja, beliau kemudian mengikuti pendidikan Giyu Usamu Butai.
Beliau bergabung dengan BKR laut, pada saat proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. BKR berkembang menjadi ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia). Kemudian, beliau memimpin KRI Gajah Mada, KRI Rajawali, KRI Alu, dan KRI Pattimura, setelah pengakuan kedaulatan.
Bahkan, beliau juga sering mengikuti operasi militer untuk menghentikan pemberontakan yang terjadi di daerah perairan. Selanjutnya, pada tahun 1959, Angkatan Laut mengalami pergolakan. Hal tersebut disebabkan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Laksamana Subiyakto.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Yos Sudarso dan Letkol.Ali Sadikin mencari cara untuk menghentikan perseteruan di ALRI. Akhirnya, Laksamana Subiyakto dituntut untuk mundur dari jabatan.
Setelah Laksamana Subiyakto mundur, kemudian digantikan oleh Kolonel R.E Martadinata sebagai kepala Staf ALRI. Sedangkan, Kepala Deputi Operasi dipimpin oleh Yos Sudarso.
Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Trikora untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda. Yos Sudarso mengadakan patroli di perairan perbatasan antara Indonesia dan kekuasaan Belanda di Papuan.
Namun sayangnya, pada tanggal 15 januari 1962, tigas kapal MTB Indonesia, yang dipimpin ooleh Yos Sudarso, diserang oleh armada Belanda. Yos Sudarso menumpankan kapalnya agar diserang Belanda untuk melindungi dua kapal yang lain.
Akibat peristiwa tersebut, Yos Sudarso gugur dalam peperangan, di Laut Arafuru, Maluku tanggal 15 Januari 1962. Hal tersebut disebabkan KRI Macan Tutul yang ditumpangi Yos Sudarso ditenggelamkan Belanda. Bukan hanya, beliau saja yang gugur, Kapten Wiratno dan bebearap awak kapal juga gugur dalam serangan tersebut.
Yos Sudarso kemudian diangkat sebagai pahlwan revolusi, berdasarkan SK Presiden RI No.088/TK/1973.
sumber:
Mahawira, P. 2013. Cinta Pahlawan Nasional Indonesia. Jakarta: Wahyu Media.