Sahabat AP, belajar tentang sejarah merupakan salah satu wujud kita menghargai jasa yang pernah di torehkan oleh nenek moyang kita. Maka tidak mengherankan jika sejarah menjadi bagian dari mata pelajaran siswa di sekolah.
Untuk kali ini, informasibelajar.com akan menjelaskan tentang sejarah kerajaan Mataram Kuno. Awal kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah ini dibuktikan dengan Prasasti Canggal. Prasasti tersebut ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Prasasti Canggal menggunakan angka tahun candra sengkala berbunyi Cruti Idria Rasa yang menunjuk pada angka tahun 654 Saka atau 732 M. Prasasti menyebutkan pendirian sebuah lingga di Bukit Sthirangga oleh Raja Sanjaya pada tahun 654 M.
Lingga merupakan suatu lambang pendirian kerajaan secara resmi melalui upacara kebesaran yang dipimpin oleh para Brahmana. Menurut Prasasti Canggal, Jawadwipa yang kaya akan padi dan emas, mula – mula diperintah Raja Sanna.
Sanna kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya yang telah berhasil mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Nama Sanjaya juga disebut dalam Prasasti Mantyasih atau Prasasti Kedu yang berangka tahun 676 M yang dikeluarkan Raja Balitung.
Raja Sanjaya bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya dan pangkal dari silsilah Rakai Watukura Dyah Balitung. Raja Sanjaya kemudian digantikan oleh Sri Maharaja Rakai Panangkaran. Kemudian, Dinasti Sanjaya yang beragama Hindhu terdesak oleh Dinasti Syailendra yang beragama Buddha.
Bukti pengalihan pemerintahan Dinasti Sanjaya ke arah utara sebagai akibat terdesak Dinasti Syailendra ditunjukkan dengan Komplek peninggalan Candi Gedong Songo di Ungaran dan Dieng di Jawa Tengah.
Dinasti Syailendra memerintah antara tahun 752 hingga 856 M, meliputi Magelang dan Yogyakarta. Dinasti Syailendra menyatu dengan Dinasti Sanjaya melalui perkawinan politis antara Pramodhawardhani, putri raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra dengan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya.
Sesudah Samaratungga wafat terjadi perselisihan antara Rakai Pikatan dengan Balaputeradewa yang kelakmenjadi Raja Sriwijaya dari garis keturunan ibu.
Lebih lanjut, stratifikasi sosial masyarakat Mataram Kuno terbagi dalam kasta, kedudukan sosial seseorang di lingkungan pemerintahan, dan kepemilikan harta. Lapisan sosial masyarakat Mataram Kuno bersifat kompleks dan tumpang tindih.
Baca juga: Kerajaan Kutai
Dalam kehidupan politik, raja merupakan penjelmaan dewa dan ditunjuk sebagai penguasa tertinggi. Kedudukan raja diberikan secara turun temurun. Tahta kerajaan diwariskan kepada putra mahkota bergelar Rakai Hino atau Rakryan Mapatih i Hino.
Struktur birokrasi pemerintahan dibagi menjadi pemerintahan pusat dan desa. Raja pada saat menjalankan pemerintahan dibantu oleh lima orang penasehat yang diketuai oleh putra mahkota. Kelimat penaseahat mengkoordinasi urusan pengadilan, perpajakan, dan keagamaan.
Mata pencaharian pokok masyarakatnya adalah petani, pedagang, dan pengrajin. Pada zaman Dinasti Sailendra kerajaan ini sudah mengenal sistem pajak. Prasasti Karang Tengah menyebut Rakryan Patapan Pu Plar yang mendirikan bangunan suci dan memberikan tanah perdikan sebagai simbol masyarakat yang patuh dalam membayar pajak.
Pajak desa ditarik oleh pejabat daerah. Pajak ditarik sebanyak dua kali setiap tahun setelah musim panen sebesar 10% dari hasil panenan. Rakyat harus membayar pajak berdasarkan penghasilannya sebagai petani, pedagang, dan pengrajin.
Prasasti Raja Kayuwangi dari zaman Dinasti Sanjaya sibuk dalam membicarakan usaha-usaha rakyat giat di bidang pertanian. Raja Kayuwangi memang dikenal serius dalam meningkatkan perekonomian dan kemakmuran dengan memajukan bidang pertanian.
Selanjutnya, dalam segi kebudayaan, Dinasti Syailendra mewariskan peninggalan seni arsitektur yang sangat indah, antara lain Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Mendut, Candi Pawon,Candi Sari, dan Candi Sambi Sari.
Dinasti Sanjaya juga meninggalkan warisan budaya yang sangat berharga, yaitu pembangunan kompleks Candi Prambanan. Candi Hindu ini baru selesai dibangun tahun 915 M di masa pemerintahan Raja Daksa.
Demikian penjelasan tentang sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Selamat belajar sahabat informasibelajar.com.
Referensi:
Angkasa, I.K.T. Tanpa Tahun. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI IPS. Jakarta: Grasindo.