Pembahasan sebelumnya telah memberikan
pemaparan tentang tiga kelompok atau group dari ordo tanah. Dan masing – masing
kelompok memiliki jenis tanah yang berbeda – beda.
Pembahasan kali ini akan memberikan
pemaparan tentang jenis tanah yang ada di Indonesia. Indonesia yang memiliki
bentuk lahan dan kepulauan yang beragam. Keanekaragaman dalam jenis tanah ini tidak
dapat ditemukan di belahan dunia yang lain.
Organosol merupakan suatu jenis tanah
gambut. Pada umumnya, berwarna hitam dan sangat kaya akan bahan organik. Tanah
ini dapat ditemukan di bagian tengah pulau Kalimantan.
Litosol merupakan jenis tanah yang dapat
ditemukan di segala iklim. Namun, pada umumnya dapat ditemukan di daerah yang
memiliki topografi yang berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam. Tingkat
kesuburannya pun bervariasi.
Renzina merupakan suatu jenis tanah yang
dapat ditemukan di daerah karst atau di daerah yang kapur yang mengalami
pelapukan. Jenis tanah ini berwarna coklat kehitaman bercampur putih karena
campuran pecahan gamping. Jenis tanah ini sangat peka terhadap erosi.
Selanjutnya, renzina ini memiliki
produktivitas yang rendah. Tumbuhan yang hidup di tanah jenis ini yaitu hutan
jati, rerumputan, dan tanaman tegalan.
Grumusol, berasal dari kata gromus. Gromus
berarti gumpalan keras. Jenis tanah ini berasal dari bahan induk batu kapur,
napal, tuff, endapan alluvial, dan abu vulkanik. Jenis tanah grumusol ini peka
terhadap erosi dan bahaya longsoran.
Gleisol merupakan suatu jenis tanah yang
dapat ditemukan di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi dengan jenis
iklim yang humid sampai sub humid. Warna kelabu sampai kekuningan dan kaya akan
kandungan bahan organik.
Perkembangan dari jenis tanah gleisol
ini dipengaruhi oleh topografi. Jenis tanah ini dapat ditemukan di dataran
rendah atau cekungan yang selalu tergenang air.
Aluvial merupakan suatu jenis tanah yang
masih muda, material induk baru saja terbentuk dan belum mengalami
perkembangan. Jenis tanah ini berasal dari bahan – bahan erosi yang diangkut
oleh sungai dan diendapkan di lembah, sehingga terbentuk lapisan endapan.
Jenis tanah aluvial ini memiliki tingkat
kesuburan yang sedang. Jenis tanah ini cocok untuk lahan pertanian.
Regosol merupakan jenis tanah yang
tergolong subur. Jenis tanah ini berasal dari batuan induk material vulkanik
piroklastis atau pasir pantai. Jenis tanah ini dapat ditemukan di daerah lereng
vulkanik muda dan bukit pasir yang terdapat di sekitar pantai.
Andosol merupakan jenis tanah yang
berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik. Jenis tanah ini berwarna agak
coklat keabuan sampai hitam dan kaya akan kandungan organik. Jenis tanah ini
peka terhadap erosi dan terasa licin berminyak.
Latosol merupakan suatu tanah yang
berkembang dengan horizon tanah yang telah terdiferensiasi. Jenis tanah ini
berwarna coklat merah sampai kuning. Jenis tanah ini berasal dari batuan induk
dari tuf, material vulkanik, breksi, dan batuan beku intrusi. Jenis tanah ini
dapat ditemukan di daerah yang beriklim basa yang memiliki curah hujan lebih
dari 300-1000 meter.
Kambisol merupakan jenis tanah yang
berkembang di atas batu gamping. Kambisol dapat dijumpai di dataran tinggi batu
gamping dan daerah sekitar dataran erosi.
Podsolik merupakan jenis tanah yang
berasal dari batuan induk batuan pasir yang kaya akan kandungan kuarsa, batuan
lempung, dan tuf vulkan masam. Jenis tanah ini memiliki tingkat kesuburan yang
rendah dan peka terhadap erosi.
Jenis tanah ini dapat ditemukan di
pegunungan di daeah yang memiliki iklim yang basah dengan curah hujan lebih
dari 2000 mm/ tahun tanpa bulan kering. Jenis tanah ini ditemukan di Kalimantan
Tengah, Sumatra Utara, dan Papua.
Podsolik merah – kuning merupakan jenis
tanah yang berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik, dan bersifat asam. Jenis
tanah ini dapat ditemukan di daerah yang beriklim basah tanpa bulan kering
dengan curah hujan yang lebih dari 2500 mm/ tahun.
Jenis tanah di atas berwarna merah
sampai kuning. Jenis tanah tersebut memiliki tingkat kesuburan yang rendah
sampai sedang dan peka terhadap erosi.
Meditean merupakan jenis tanah yang
berasal dari pelapukan batuan kapur keras dan tuf vulkanik yang bersifat basa. Jenis
tanah ini berwarna coklat hingga merah. Jenis tanah ini dapat ditemukan di
daerah yang beriklim sub- humid dengan curah hujan kurang dari 2500 mm/ tahun.
Selain itu, juga ditemukan di daerah
pegunungan lipana, perbukitan kapur, dan lereng vulkan dengan ketinggian di
bawah 400 m. Jenis tanah mediteran ini peka terhadap erosi. Di Indonesia tanah
jenis ini dapat ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur.
Planosol merupaka jenis tanah dari hasil
pelapukan batuan endapan vulkanik di dataran rendah, dengan ketinggian 0 -50 m
di atas permukaan laut. Jenis tanah planosol ini memiliki curah hujan yang
kurang dari 2000 mm/ tahun. Tanah jenis ini biasanya digunakan untuk sawah
tadah hujan dan tegalan.
Ranker merupakan jenis tanah dangkal
yang terdapat di atas batuan kukuh masam. Jenis tanah ini memiliki lapisan atas
yang berwarna gelap setebal kurang dari 25 cm. Selain itu, memiliki kejenuhan
basa kurang dari 50%.
Demikian penjelasan tentang jenis tanah
yang ada di Indonesia.
sumber:
Widyatmanti, W dan Natalia, D. 2008. Geografi untuk SMP dan MTs VIII. Jakarta:
Grasindo.