Mutasi merupakan
perubahan dalam materi genetik organisasi yang dapat diproduksi dan diwariskan
pada generasi berikutnya. Perubahan dalam materi genetik organisasi ini dapat
terjadi hanya pada satu atau beberapa nukleotida dan juga dapat melibatkan
seluruh set kromosom.
Proses replikasi DNA yang sangat cermat dan teratur dapat
mengalami kesalahan, antara lain kesalahan urutan nukleotida, pengulangan
nukleotida, atau adanya ikatan yang salah antara unit – unit sehingga dapat
mengakibatkan peruabahan dalam informasi genetik.
Kesalahan dalam proses
replikasi DNA digandakan pada saat replikasi dan diwariskan pada generasi
berikutnya sebagai suatu mutasi. Mutasi merupakan sumber penting untuk semua
sumber genetik dan tanpa adanya mutasi semua gen hanya akan terdapat dalam satu
bentuk sehingga alelalenya tidak ada. Tingkatan mutasi penting untuk
mendapatkan variabilitas genetika agar makhluk hidup dapat beradaptasi dengan
lingkungan yang baru.
Mutasi gen merupakan
perubahan dalam materi hereditas pada satu atau beberapa nukleotida DNA di
dalam gen. Sedangkan mutasi kromosom atau aberasi kromosom merupakan perubahan
yang meliputi struktur atau jumlah kromosm. Mutan merupakan organisme yang
mengekspresikan fenotipe baru sebagai hasil dari mutasi.
Baca juga: Pengertian Tumbuhan Hijau
Berdasarkan tingkat terjadinya, terdapat dua jenis mutasi, yaitu mutasi gen dan mutasi kromosom.
Berdasarkan tingkat terjadinya, terdapat dua jenis mutasi, yaitu mutasi gen dan mutasi kromosom.
1.
Mutasi
gen atau point mutation
Mutasi gen
terjadi pada susunan molekul DNA, bukan pada lokus atau bagian lain dari
kromosom.
2.
Mutasi
kromosom atau gross mutation
Mutasi kromosom
dapat terjadi karena adanya perubahan struktur kromosom atau perubahan jumlah
pada kromosom
a.
Perubahan
struktur kromosom
Perubahan
struktur kromosom dapat terjadi, sehingga berbeda dengan struktur kromosom yang
normal. Hal – hal yang dapat menyebabkan perubahan pada struktur kromosom,
yaitu sebagai berikut:
1)
Duplikasi
yaitu peristiwa penambahan patahan segmen kromosom lain yang homolog, akibatnya
akan terdapat lebih dari satu segmen identik di dalam satu perangkat kromosom.
2)
Translokasi
merupakan pindahnya potongan segmen kromoson yang satu ke potongan kromosom
yang lain, yang bukan homolognya.
3)
Delesi
atau defisiensi merupakan peristiwa patahnya sebagian segmen kromosom, sehingga
dapat menyebabkan kehilangan satu gen atau lebih. Hal ini dapat menyebabkan terjadi
sintesis protein dengan perubahan pada asam aminonya. Kromosom yang tidak
memiliki sentromer akan larut dalam plasma karena gen – gennya tidak berfungsi.
4)
Inversi
merupakan peristiwa membaliknya beberapa urutan gen dalam suatu kromosom. Hal
tersebut dapat terjadi disebabkan oleh kromosom patah di dua tempat yang
diikuti penyisipan kembali gen – gen tetapi dengan urutan terbalik.
b.
Perubahan
jumlah kromosom
Setiap jenis
organisme memiliki seperangkat kromosom atau genom dengan jumlah tertentu. Sel
somatik bersifat diploid atau mengandung 2n kromosom, sedangkan sel gamet
merupakan sel haploid yang mengandung n kromosom.
Namun, tidak dapat dipungkiri
tentang adanya penyimbangan yang terjadi, selama proses mitosis, meiosis, atau
waktu fertilisasi, sehingga menghasilkan sel – sel dengan kromosom yang lebih
atau kurang dari ketentuan tersebut dan berakibat pada perubahan jumlah
kromosom. Perubahan jumlah pada kromosom dapat dibedakan atas perubahan sel
atau aneuploidi dan perubahan penggandaan atau aneusomi.
3.
Mutagen
Mutagen
merupakan faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya mutasi. Pada umumnya,
mutagen berupa bahan fisika, kimia, dan biologi yang memiliki daya tembus yang
kuat, sehingga dapat mencapai bahan genetis yang ada di dalam sel. Namun,
selain itu dijumpai pula mutasi yang tidak jelas mutagennya yang diduga berasal
dari alam dan sebagai akibat dari kesalahan metabolisme dalam sel.
4.
Iradiasi
Pengembangan
sifat – sifat baru yang diinginkan telah dilakukan dengan cara mutasi induksi
dengan radiasi atau penyinaran dengan sinar radioaktif. Proses radiasi suatu
bahan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan pancaran elektron dan neutron
yang disebut dengan iradiasi. Sinar – sinar radioaktif yang sering digunakan
yaitu sinar gamma karena memiliki daya tembus yang besar.