Ada banyak macam sistem ekonomi yang dapat dijalankan oleh negara -negara di dunia ini. Salah satu sistem ekonomi yang saat ini populer adalah sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi liberal ini banyak dianut oleh negara -negara di dunia semenjak jatuhnya sistem ekonomi sosialis.
Pada intinya, sistem ekonomi liberal dapat dikatakan berlawanan terhadap sistem ekonomi sosialis. Bila pada sistem ekonomi sosialis pemerintah memegang peran utama dalam mengatur kehidupan ekonomi.
Sedangkan pada sistem ekonomi liberal pengaturan kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan pada masyarakat atau terlepas dari komando pemerintah pusat. Hal ini berarti bahwa masyarakat atau individu sendirilah yang menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa yang hendak diproduksi demi kemakmuran masing-masing individu.
Sistem ekonomi liberal menyerahkan segala kegiatan ekonomi kepada pasar. Jadi, permintaan serta penawaran sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan pasar.
Kekuatan pasar dibentuk oleh pertemuan antara permintaan dan penawaran. Apabila seseorang ingin menguasai kekuatan pasar, maka ia harus memiliki modal (kapital), teknologi, dan kemampuan wirausaha yang tinggi.
Sistem ekonomi liberal ini dipelopori oleh Adam Smith. Adam Smith awalnya mengungkapkan tentang prinsip kebebasan yang seharusnya dijalankan oleh pemerintah sebagai bagian dari sistem kapitalisme.
Menurut Adam Smith, sistem ekonomi liberal adalah sistem yang sangat menghendaki adanya kebebasan pasar dan tidak menginginkan adanya campur tangan pemerintah.
Sistem ekonomi liberal banyak dianut oleh Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang. Hanya saja, sistem ekonomi liberal yang dijalankan oleh negara -negara ini tidak sepenuhnya melepaskan kegiatan ekonomi kepada pasar.
Negara-negara tersebut telah menyesuaikan sistem ekonomi liberal yang dianutnya dengan situasi dan kondisi negara masing-masing sehingga dapat dijalankan dengan lebih maksimal dan sesuai.
Agar lebih jelas, mari kita lihat ciri ciri atau karakteristik dari sistem ekonomi liberal. Berikut adalah ciri -ciri dari sistem ekonomi liberal :
a. Kegiatan ekonomi diserahkan secara penuh kepada masyarakat.
b. Masyarakat diberikan kebebasan untuk berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi.
c. Hak milik perorangan diakui.
d. Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba yang sebesar-besarnya (profit oriented).
e. Keikutsertaan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat dibatasi.
f. Adanya persaingan antar pengusaha dalam mengejar keuntungan.
g. Harga-harga ditentukan oleh kekuatan pasar berdasarkan permintaan dan penawaran.
Pelajari juga: 3 Jenis Subsidi Khusus Dalam WTO
Pada dasarnya, sistem ekonomi liberal pun juga memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kelebihan sistem ekonomi liberal atau atau nilai positif dari sistem ekonomi liberal di antaranya :
a. Setiap individu bebas untuk berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi.
b. Persaingan antar pengusaha dapat semakin mendorong kemajuan teknologi dan inovasi untuk menghasilkan produk yang lebih baik bagi konsumen.
c. Hak milik perorangan diakui.
Selain sisi positif, sistem ekonomi liberal juga memiliki kekurangan atau nilai negatif, di antaranya :
a. Berpotensi menimbulkan penindasan (eksploitasi) oleh manusia kepada manusia lain demi upaya mendapatkan profit yang sebanyak -banyaknya.
b. Adanya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin karena tidak adanya pemerataan pendapatan.
c. Banyak timbul praktik monopoli yang justru dapat merugikan masyarakat.
Karena berbagai kelemahan -kelemahan inilah, kini banyak negara -negara yang memodifikasi sistem ekonomi liberal ini. Pada dasarnya, hampir mustahil bagi suatu negara untuk menjalankan sistem ekonomi liberal dan menyerahkan kegiatan ekonominya sepenuhnya pada pasar.
Artinya, walau pun suatu negara mengakui kebebasan ekonomi, namun mereka tetap sebisa mungkin melakukan campur tangan sehingga dapat menjaga stabilitas ekonomi negaranya. Hal ini pula yang kemudian memicu adanya bentuk -bentuk sistem ekonomi baru seperti neoliberalisme dan sebagainya.