Tumbuhan yang memiliki akar, batang dan daun sejati disebut sebagai tumbuhan berkormus (kormophyta). Karenanya, atas dasar ciri-ciri tersebut, maka tumbuhan berbiji disebut sebagai kormophyta berbiji.
Kormophyta dapat dibedakan menjadi tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji (spermatophyte). Selain spermatophyta, tumbuhan paku (Pteridophyta) juga telah menunjukkan adanya ciri-ciri demikian, yakni mempunyai akar, batang, dan daun sejati, terutama golongan paku pohon.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan paku dapat digolongkan ke dalam kelompok kormophyta. Dengan spora yang dibentuk di dalam kotak spora, maka tumbuhan paku dijuluki juga sebagai kormophyta berspora.
Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri tumbuhan paku, cara reproduksinya dan pengelompokkan tumbuhan paku.
CIRI - CIRI TUMBUHAN PAKU
Bila dibandingkan dengan lumut, tumbuhan paku menunjukkan ciri yang lebih maju. Jika pada lumut belum ditemukan akar, batang dan daun sejati, maka pada tumbuhan paku telah ditemukan akar, batang, dan daun yang sebenarnya.Batang pada tumbuhan paku
Batang pada tumbuhan paku juga telah mempunyai pembuluh atau berkas pengangkut, yang mana ciri ini belum dijumpai pada lumut. Habitus atau perawakan tumbuhan paku pun sangat beranekaragam.
Terdapat tumbuhan paku yang mempunyai daun-daun kecil dengan struktur yang sangat sederhana, dan ada juga tumbuhan paku dengan daun mencapai 2 meter dengan struktur yang rumit.
Meski demikian, ada pula beberapa tumbuhan paku yang belum mempunyai batang yang nyata atau hanya mempunyai batang berupa rizom. Namun, ada juga yang telah memiliki batang sebenarnya seperti pada paku pohon.
Daun pada tumbuhan paku
Daun pada tumbuhan paku bermacam-macam. Daun ini dibedakan menurut ukuran, atau menurut fungsinya. Jika berdasarkan pada ukurannya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil (daun berukuran kecil) dan makrofil (daun berukuran besar).
Sedangkan daun tumbuhan paku yang dibedakan fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi daun fertil atau sporofil (daun penghasil spora) dan daun steril atau tropofil (daun untuk fotosintesis). Umumnya, daun penghasil spora juga dapat berfungsi untuk fotosintesis. Daun semacam ini disebut troposporofil.
Baca juga: Bagian - Bagian Mata dan Fungsinya
Habitat tumbuhan paku
Habitat tumbuhan paku juga bermacam-macam. Ada tumbuhan paku yang hidup di tanah, ada yang epifit pada pohon lain dan ada pula yang hidup di air. Karenanya, terdapat tiga macam tumbuhan paku, yakni paku tanah, paku epifit, dan paku air.Meski hidup di tempat yang beragam, secara umum, tumbuhan paku menyukai tempat yang teduh dengan tingkat kelembaban udara yang tinggi.
REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU
Reproduksi tumbuhan paku dapat dikatakan mirip dengan reproduksi lumut. Seperti halnya lumut, tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis. Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium.Ciri - ciri protalium pada tumbuhan paku
Protalium ini merupakan hasil perkecambahan spora haploid, dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Bentuk protalium pada tumbuhan paku menyerupai jantung,
2. berwarna hijau,
3. melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid,
4. ukurannya hanya beberapa sentimeter saja.
Protalium menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Dalam suatu protalium akan dibentuk arkegonium (badan penghasil ovum) dan anteridium (badan penghasil spermatozoid).
Dengan menggunakan media air, ovum dan spermatozoid akan bertemu, kemudian melebur menjadi zigot. Selanjutnya zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan paku yang merupakan sporofit.
Pada daun fertile dibentuk sporangium (kotak spora), yang di dalamnya terdapat sel induk spora. Sel induk spora ini yang kemudian akan membelah secara meiosis membentuk spora haploid.
Akhirnya sporangium pecah dan spora-spora pun keluar. Jika jatuh di tempat yang sesuai, maka spora akan berkecambah membentuk protalium. Dengan demikian siklus hidup berulang lagi.
CIRI TUMBUHAN PAKU (kesimpulan)
Berdasarkan pada karakter di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat ciri khas dari tumbuhan paku seperti berikut :1. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kormus,
2. Memiliki batang yang berpembuluh,
3. daunnya terdiri daun steril (trofofil) dan daun fertil (sporofil).
4. Batangnya berupa rizoma atau batang berkayu (pada paku pohon).
5. Tumbuhan paku menghasilkan spora,
6. mengalami metagenensis,
7. generasi sporofit berumur panjang,
8. gametofit tumbuhan paku berupa protalium
9. protalium tumbuhan paku berukuran kecil dan berumur pendek.
Baca juga: Mengenal Tingkatan Mutasi
KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU (berdasarkan spora yang dihasilkan)
Menurut spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan ke dalam 3 kelompok, yaitu:1) Tumbuhan paku homospor
Tumbuhan paku homospor atau homospora adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama sehingga tidak dapat dibedakan jenisnya antara spora jantan atau spora betina.
Contoh tumbuhan paku homospor yakni : Lycopodium clavatum (paku kawat).
2) Tumbuhan paku heterospor
Tumbuhan paku heterospor adalah tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran, dan jeninya yang berbeda. Spora yang dihasilkan ini meliputi : mikrospora (spora berukuran kecil, berjenis jantan), dan makrospora (spora berukuran besar, dan berjenis betina).
Contoh tumbuhan paku heterspor yakni : Selaginella sp (paku rane), Marsilea sp (semanggi).
3) Tumbuhan paku peralihan
Tumbuhan paku peralihan adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, namun terdapat spora jantan dan spora betina.
Contoh tumbuhan paku peralihan yakni : Equisetum debile (paku ekor kuda).