Tragedi Genosida Bangsa Yahudi oleh Hitler
Kalau membicarakan tentang aksi
genosida atau pemusnahan masal yang paling banyak diingat dalam sejarah,
mungkin tragedy holocaust adalah
jawaban tepat. Holocaust bahkan disebut – sebut sebagai tragedy genosida yang
paling mengerikan dalam sejarah. Sebuah peristiwa kelam yang mengakibatkan
jutaan orang Yahudi di Eropa, termasuk pria, wanita dan anak – anak, harus
meregang nyawa dengan cara yang terbilang mengenaskan.
Semua orang yang terlahir dengan
ras Yahudi dikirim ke dalam gerbong – gerbong ternah menuju ke kamp – kamp
konsentrasi, untuk kemudian dipanggang hidup – hidup sekaligus dibantai dalam
kamar gas. Hmm, ya, pelakunya tak lain adalah Hitler dengan tangan Nazi-nya.
Ras yang Harus Dimusnahkan oleh Hitler
Kenapa Hitler melakukan
pemusnahan masal secara mengerikan kepada bangsa Yahudi? Niatan ini ternyata
tak muncul secara tiba – tiba. Bahkan, Hitler dikatakan telah menyimpan dendam
kesumat terhadap ras Yahudi semenjak ia masih kecil. Dendam kesumat yang begitu
mendalam pada Yahudi inilah yang membuat ras ini jadi sasaran utama dan pertama
dalam genosida yang dilakukan dengan motor penggerak partai Nazi.
Ya, bangsa Yahudi adalah sasaran
pertama, karena Hitler memang tak hanya berniat untuk memusnahkan bangsa Yahudi
saja. Ras Yahudi bukan satu – satunya ras yang ingin dibabat oleh Hitler.
Hitler berkeinginan untuk memusnahkan hampir semua ras di dunia ini, kecuali
ras Eropa.
Niatan genosida ini muncul karena
sikap Hitler yang sungguh mendewakan ras-nya sendiri. Karenanya, ia ingin
menguasai dunia dengan menghapuskan ras- ras lainnya. Tapi, tentu saja hal ini
akan sangat sulit. Setidaknya, permulaan langkah genosida-nya ini dapat
dilakukannya terhadap Yahudi.
Jumlah korban holocaust
Tahukah kamu berapa jumlah korban
holocaust ini? Fantastis. Diperkirakan, peristiwa holocaust yang dilakukan oleh
Hitler ini berhasil mengambil hingga enam juta jiwa. Jumlah korban jiwa ini
baru berasal dari kaum Yahudi saja. Padahal, masih ada korban lainnya yang
berasal dari luar Yahudi.
Beberapa kelompok lain yang juga
tidak disukai oleh kaum Nazi Jerman ini pun ikut jadi sasaran Holocaust.
Kelompok yang tak disukai Nazi alias Hitler yang juga menjadi korban dalam
peristiwa holocaust ini diantaranya adalah bangsa Polandia, bangsa Rusia,
Slavia, penganut agama Katolik Roma, orang – orang cacat, orang cacat mental
homoseksual, saksi – saksi Yehuva (Jehovah’s
Witness), suku Gipsi (orang Roma atau Sinti), orang komunis, serta lawan –
lawan politik lainnya.
Orang – orang ini ditangkap dan
dibunuh oleh kelompok Nazi. Kalau dihitung, jumlah korban jiwa yang dimusnahkan
oleh Hitler ini bisa mencapai sembilan bahkan hingga sebelas juta jiwa.
Fantastis bukan?
Kekuasaan Hitler
Kekuasaan Hitler pada masa itu
memang bisa dikatakan luar biasa. Hingga pertengahan tahun 1942, Jerman telah
sukses menguasai bagian terbesar wilayah Eropa yang sebelumnya tidak pernah
sanggup dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah. Tak hanya itu, Hitler pun mampu
menguasai wilayah Afrika Utara.
Dengan kekuasaan sebesar ini,
tentu saja Hitler bisa dengan mudah melakukan proyek pemusnahannya. Tapi,
untungnya kekuasaan Hitler ini bisa segera dibendung. Titik balik kekuasaan
Hitler terjadi di pertengahan kedua tahun 1942. Ketika itu, Jerman berhasil
dikalahkan dalam pertempuran sengit di El Alamein Mesir dan Stalingrad di
Rusia.
Pada titik inilah Hitler dan Nazi
Jermannya mengalami kemunduran. Setelah kemunduran ini, nasib baik yang
sebelumnya selalu jatuh di tangan tentara Jerman, berangsur – angsur pergi.
Hingga seterusnya, kekalahan Jerman pun terus terjadi.
Meski terus mengalami kekalahan,
tapi Hitler ternyata tetap saja keras kepala dan menolak menyerah. Hitler
bukannya semakin takut tapi justru malah semakin gencar dalam meneruskan
peperangan selama lebih dari dua tahun sesudah di Stalingrad.
Akhirnya, kematianlah yang
mengakhiri perjalanan keras dari Hitler. Di musim semi tahun 1945, Hitler
meninggal dunia dengan cara bunuh diri di Berlin. Peristiwa ini tepatnyat
erjadi pada tanggal 30 April 1945 atau setelah akhir Perang Dunia II. Ia
meninggal di usia 56 tahun. Tujuh hari setelah kepergiannya, Jerman pun
menyerah kalah.
Sumber : Muhammad, As’Adi. 2011. Plusnya Otak Mereka yang Mampu Mengguncang Dunia. Jogjakarta : Diva
Press.