Ludah adalah salah satu bagian dari tubuh manusia yang berperan penting dalam sistem pencernaan. Letaknya, jelas ada di dalam mulut kita dan selalu diproduksi. Meski terkesan sedikit menjijikkan, tapi jelas kita tak boleh mengabaikan untuk tidak memahami seluk beluk tentang kelenjar ludah ini.
Setiap manusia, pasti memiliki ludah atau yang juga disebut sebagai air liur ini. Ludah juga disebut sebagai saliva. Saliva atau ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah atau kelenjar air liur atau kelenjar eksokrin. Kelenjar ludah di dalam bahasa Inggris disebut sebagai salivary gland.
Peranan kelenjar ludah dalam sistem pencernaan pada manusia, yaitu membantu dalam mensekresi enzim amilase yang fungsinya untuk mengubah pati menjadi maltose atau gula. Itulah sebabnya ketika kita mengunyah nasi (yang mengandung pati) cukup lama, nasi itu lama – lama akan terasa manis. Ini disebabkan karena nasi bercampur dengan ludah yang kemudian mengubah pati tersebut menjadi maltuse atau gula yang rasanya manis.
Secara lebih detail, berikut adalah struktur kelenjar ludah :
a. Kelenjar Parotis Kelenjar parotis pada lidah terdiri dari sepasang kelenjar ludah utama pada manusia yang berada di bagian belakang tulang mandibula. Letaknya, ada tepat di bagian posterior ramus mandibular dan bagian anterior tulang temporal.
Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang memproduksi 20% dari total air liur yang terdapat di rongga mulut. Karenanya, kelenjar ini juga berperan mensekresi ludah untuk membantu proses mengunyah, mencerna, dan menelan.
Kelenjar parotis juga berperan dalam mensekresi ptialin. Hasil sekresi dari kelenjar parotis ini kemudian masuk ke dalam rongga mulut melalui saluran parotid atau saluran Stensen.
Baca juga: Mengenal 7 Kelas dalam Mollusca
b. Kelenjar Submandibula Kelenjar submandibula merupakan sepasang kelenjar ludah utama yang letaknya ada di bagian bawah rahang bawah, tepatnya di bagian superior dari otot digastrik. Kelenjar submandibular ukurannya tidak sebesar kelenjar parotis, namun kelenjar submandibular mampu menghasilkan sekitar 65 sampai 70 persen saliva dari total yang ada di rongga mulut.
Karena menghasilkan saliva yang banyak, maka kelenjar ini pun berperan besar dalam proses sekresi enzim amilase, dimana hasil sekresi yang diproduksi adalah campuran dari cairan bening dan mucus. Hasil sekresi ini kemudian dibawa memasuki rongga mulut melalui saluran submandibular atau saluran Wharton.
c. Kelenjar Sublingua Kelenjar sublingual merupakan sepasang kelenjar ludah utama yang letaknya ada di bagian inferior lidah dan bagian anferior dari kelenjar submandibula. Hasil sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar sublingual kebanyakan berisi mukus, namun dimasukkan ke dalam kategori kelenjar campuran.
Kelenjar sublingual berperan dalam menghasilkan sekitar 5% dari air liur yang terdapat di dalam rongga mulut.
d. Kelenjar Ludah Minor Kelenjar ludah minor ini terdiri dari 800 sampai 1000 bagian yang tersebar di seluruh rongga mulut. Kelenjar ludah minor memiliki diameter antara 1 sampai 2 milimeter. Tidak seperti kelenjar utama, kelenjar ludah minor tidak diselubungi oleh jaringan konektivus melainkan hanya dikelilingi saja.
Hasil sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar ludah minor kebanyakan berupa mukus (kecuali kelenjar Von Ebner). Kelenjar ini pun memiliki fungsi yang lumayan penting termasuk perannya dalam melapisi rongga mulut dengan air liur.
Baca juga: Keterkaitan Proses Anabolisme dan Katabolisme
e. Kelenjar Von Ebner Kelenjar Von Ebner merupakan kelenjar yang terletak di sekitar papila sirkumvalata yang ada di permukaan lidah. Penempatan kelenjar Von Ebner yang ada di sekitar papila sirkumvalata membuat partikel rasa dalam makanan menjadi lebih mudah dikecap oleh papila lidah.
Kelenjar von ebner berperan dalam mensekresikan cairan bening yang memulai hidrolisis lipid. Kelenjar van ebner juga berperan dalam membantu indera pengecap melalui sekresi enzim dan protein.
f. Saraf Pada Kelenjar Ludah Saraf pada kelenjar ludah berperan dalam mempengaruhi hasil sekresi dan volume enzim amilase. Namun, pada kelenjar ludah tidak terdapat saraf simpatik dan parasimpatik baik langsung maupun tidak langsung.
Setiap manusia, pasti memiliki ludah atau yang juga disebut sebagai air liur ini. Ludah juga disebut sebagai saliva. Saliva atau ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah atau kelenjar air liur atau kelenjar eksokrin. Kelenjar ludah di dalam bahasa Inggris disebut sebagai salivary gland.
Peranan kelenjar ludah dalam sistem pencernaan pada manusia, yaitu membantu dalam mensekresi enzim amilase yang fungsinya untuk mengubah pati menjadi maltose atau gula. Itulah sebabnya ketika kita mengunyah nasi (yang mengandung pati) cukup lama, nasi itu lama – lama akan terasa manis. Ini disebabkan karena nasi bercampur dengan ludah yang kemudian mengubah pati tersebut menjadi maltuse atau gula yang rasanya manis.
Struktur Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah terdiri dari beberapa bagian utama yang saling bekerja sama dalam menjalankan fungsinya. Struktur kelenjar ludah ini terdiri dari tiga bagian utama yakni (1) adalah kelenjar parotis, (2) kelenjar submandibula, dan (3) kelenjar sublingua.Secara lebih detail, berikut adalah struktur kelenjar ludah :
a. Kelenjar Parotis Kelenjar parotis pada lidah terdiri dari sepasang kelenjar ludah utama pada manusia yang berada di bagian belakang tulang mandibula. Letaknya, ada tepat di bagian posterior ramus mandibular dan bagian anterior tulang temporal.
Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang memproduksi 20% dari total air liur yang terdapat di rongga mulut. Karenanya, kelenjar ini juga berperan mensekresi ludah untuk membantu proses mengunyah, mencerna, dan menelan.
Kelenjar parotis juga berperan dalam mensekresi ptialin. Hasil sekresi dari kelenjar parotis ini kemudian masuk ke dalam rongga mulut melalui saluran parotid atau saluran Stensen.
Baca juga: Mengenal 7 Kelas dalam Mollusca
b. Kelenjar Submandibula Kelenjar submandibula merupakan sepasang kelenjar ludah utama yang letaknya ada di bagian bawah rahang bawah, tepatnya di bagian superior dari otot digastrik. Kelenjar submandibular ukurannya tidak sebesar kelenjar parotis, namun kelenjar submandibular mampu menghasilkan sekitar 65 sampai 70 persen saliva dari total yang ada di rongga mulut.
Karena menghasilkan saliva yang banyak, maka kelenjar ini pun berperan besar dalam proses sekresi enzim amilase, dimana hasil sekresi yang diproduksi adalah campuran dari cairan bening dan mucus. Hasil sekresi ini kemudian dibawa memasuki rongga mulut melalui saluran submandibular atau saluran Wharton.
c. Kelenjar Sublingua Kelenjar sublingual merupakan sepasang kelenjar ludah utama yang letaknya ada di bagian inferior lidah dan bagian anferior dari kelenjar submandibula. Hasil sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar sublingual kebanyakan berisi mukus, namun dimasukkan ke dalam kategori kelenjar campuran.
Kelenjar sublingual berperan dalam menghasilkan sekitar 5% dari air liur yang terdapat di dalam rongga mulut.
d. Kelenjar Ludah Minor Kelenjar ludah minor ini terdiri dari 800 sampai 1000 bagian yang tersebar di seluruh rongga mulut. Kelenjar ludah minor memiliki diameter antara 1 sampai 2 milimeter. Tidak seperti kelenjar utama, kelenjar ludah minor tidak diselubungi oleh jaringan konektivus melainkan hanya dikelilingi saja.
Hasil sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar ludah minor kebanyakan berupa mukus (kecuali kelenjar Von Ebner). Kelenjar ini pun memiliki fungsi yang lumayan penting termasuk perannya dalam melapisi rongga mulut dengan air liur.
Baca juga: Keterkaitan Proses Anabolisme dan Katabolisme
e. Kelenjar Von Ebner Kelenjar Von Ebner merupakan kelenjar yang terletak di sekitar papila sirkumvalata yang ada di permukaan lidah. Penempatan kelenjar Von Ebner yang ada di sekitar papila sirkumvalata membuat partikel rasa dalam makanan menjadi lebih mudah dikecap oleh papila lidah.
Kelenjar von ebner berperan dalam mensekresikan cairan bening yang memulai hidrolisis lipid. Kelenjar van ebner juga berperan dalam membantu indera pengecap melalui sekresi enzim dan protein.
f. Saraf Pada Kelenjar Ludah Saraf pada kelenjar ludah berperan dalam mempengaruhi hasil sekresi dan volume enzim amilase. Namun, pada kelenjar ludah tidak terdapat saraf simpatik dan parasimpatik baik langsung maupun tidak langsung.